
Temukan 3 generasi Apple Watch terburuk yang pernah dirilis! Review lengkap kekurangan dan masalah yang bikin pengguna kecewa. Wajib tahu sebelum beli!
Apple Watch udah jadi salah satu smartwatch paling populer di dunia, tapi nggak semua generasinya sukses loh! Sebagai penggemar teknologi, kita perlu tahu mana aja Apple Watch yang sebaiknya dihindari. Dari sekian banyak generasi yang udah dirilis, ada beberapa yang bener-bener bikin kecewa penggunanya.
Nah, kali ini kita bakal bahas 3 generasi Apple Watch yang dianggap paling buruk sepanjang sejarah. Mulai dari masalah performa, daya tahan baterai, sampai fitur yang setengah matang. Yuk, simak ulasan lengkapnya!
Apple Watch Series 1: Debut yang Mengecewakan
Generasi pertama Apple Watch ini emang jadi pionir, tapi sayangnya performanya bener-bener bikin frustasi. Prosesor S1 yang digunakan terasa lambat banget, bahkan untuk aktivitas sederhana kayak buka aplikasi aja butuh waktu lama.
Masalah utama Apple Watch Series 1 adalah responsivitas yang parah. User sering ngeluh karena touchscreen-nya sering lag dan aplikasi third-party hampir nggak bisa dipakai. Belum lagi masalah daya tahan baterai yang cuma bertahan sekitar 18 jam dalam kondisi normal.
Fitur kesehatan yang jadi andalan Apple Watch juga masih terbatas banget di generasi ini. Sensor detak jantung sering nggak akurat, dan tracking olahraga masih jauh dari sempurna. Buat yang udah invest mahal-mahal, pasti kecewa berat sama performa segitu.
Apple Watch Series 3 Cellular: Koneksi yang Bermasalah
Meskipun Apple Watch Series 3 secara umum lumayan oke, tapi varian cellular-nya punya masalah serius. Koneksi LTE yang jadi fitur utama justru sering bermasalah dan bikin pengalaman pengguna jadi buruk.
Banyak user yang komplain karena Apple Watch Series 3 Cellular sering disconnect dari jaringan tanpa alasan jelas. Padahal fitur ini yang jadi selling point utama untuk bisa tetap terhubung tanpa iPhone. Masalahnya nggak cuma soal koneksi, tapi juga konsumsi baterai yang boros banget kalau fitur cellular diaktifin.
Selain itu, setup awal untuk aktivasi cellular juga ribet dan sering gagal. Apple sampai harus rilis beberapa update untuk fix masalah ini, tapi tetep aja banyak yang nggak puas. Buat harga yang ditawarkan, masalah segini harusnya nggak terjadi.
Apple Watch SE Generasi Pertama: Fitur Dipotong Terlalu Banyak
Apple Watch SE hadir sebagai alternatif yang lebih terjangkau, tapi ternyata terlalu banyak fitur penting yang dipotong. Niat Apple untuk bikin versi budget malah jadi bumerang karena pengalaman pengguna jadi setengah-setengah.
Fitur Always-On Display yang udah jadi standar di smartwatch modern nggak ada di Apple Watch SE. Padahal fitur ini penting banget buat cek waktu tanpa harus angkat tangan atau tap layar. Sensor ECG dan Blood Oxygen yang jadi fitur kesehatan unggulan juga dihilangkan.
Performa Apple Watch SE memang lumayan dengan chip S5, tapi build quality-nya terasa murahan dibanding seri utama. Banyak user yang ngelaporin masalah seperti digital crown yang mudah macet dan speaker yang suaranya pelan. Untuk harga yang ditawarkan, kualitas segini kurang memuaskan.
Kenapa Generasi Ini Gagal?
Ketiga Apple Watch ini punya kesamaan masalah utama: terburu-buru dirilis tanpa testing yang cukup matang. Apple sepertinya terlalu fokus sama timeline rilisan daripada kualitas produk akhir.
Selain itu, ekspektasi user yang tinggi terhadap brand Apple juga bikin kekecewaan makin terasa. Orang expect produk Apple itu premium dan reliable, tapi generasi-generasi ini malah ngasih pengalaman yang sebaliknya.
Alternatif yang Lebih Baik
Kalau lagi cari Apple Watch, mendingan pilih Series 4 ke atas atau tunggu generasi terbaru. Series 8 dan Series 9 udah jauh lebih mature dengan fitur-fitur yang bener-bener berguna dan performa yang stabil.
Buat yang budget terbatas, Apple Watch SE generasi kedua juga udah lebih oke daripada generasi pertama. Atau bisa juga lirik smartwatch dari brand lain yang lebih value for money.
Intinya, ketiga Apple Watch ini jadi pelajaran penting tentang pentingnya research sebelum beli gadget. Jangan cuma tergiur brand atau hype, tapi liat juga review dan feedback dari user yang udah pake.